Deklarasi SEKAR BKI

Pada tanggal 4 Agustus 2025, sejarah baru tercatat di lingkungan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) dengan dideklarasikannya Serikat Karyawan BKI (SEKAR BKI). Proses panjang menuju momen bersejarah ini dimulai dari inisiatif Sekretaris Umum Henry Kurniawan, yang tergerak membentuk serikat karyawan baru berlandaskan penguatan, kolaborasi, integritas, dan keberlanjutan.

Langkah awal tidak mudah — mencari para deklarator yang memiliki visi, misi, dan integritas yang sama memakan waktu lama. Dalam perjalanan ini, semangat sempat naik turun, bahkan ada saatnya muncul rasa ingin berhenti. Namun, keyakinan akan pentingnya wadah perjuangan yang sehat dan berimbang membuat perjuangan terus berlanjut.

Awalnya, terkumpul tujuh deklarator: Henry Kurniawan, Taufik Arie Wijaya, Bayu Winda Anantaka, Bambang Firdiansyah Hadi Kusuma, Arif Syarifudin, Sigit Pamungkas, dan Afif Amrullah. Pencarian berlanjut hingga bergabung Mokhamad Fakhrur Rizal, Muhammad Abdul Malik, dan terakhir Fajar Luthfialayubi, melengkapi 10 pendiri yang siap mengibarkan panji SEKAR BKI.

Persiapan deklarasi dilakukan dengan hati-hati dan penuh kerahasiaan, mengingat pembentukan serikat baru adalah hal sensitif di lingkungan perusahaan. Namun, berbekal tekad dan kesolidan, tantangan ini berhasil kami lalui bersama. Perlu diketahui bahwa keberadaan lebih dari satu serikat dalam satu perusahaan adalah hal yang wajar dan sah, sebagaimana diatur dalam UU No. 21 Tahun 2000 Pasal 5.

Deklarasi ini bukan sekadar lahirnya sebuah organisasi, tetapi simbol semangat baru untuk membangun hubungan industrial yang harmonis, berkeadilan, dan produktif. SEKAR BKI hadir untuk menjadi sebagai penguat dan mitra strategis perusahaan, menjaga kesejahteraan karyawan, dan memastikan nilai-nilai integritas serta kolaborasi terjaga demi keberlangsungan bersama.

Selamat datang, SEKAR BKI.

Mari melangkah bersama, menjaga amanah, dan mewujudkan masa depan yang lebih baik.

Pesan dari Pengurus saat ini:
"Kami percaya bahwa kekuatan terbesar SEKAR BKI adalah kebersamaan. Mari kita satukan suara, agar keputusan yang memengaruhi hidup kita dibicarakan bersama, bukan diputuskan sepihak."